.

...to teach, to mentor, to discover, to publish, to reach beyond the walls, to change, to tell the truth...

Rabu, 01 Desember 2010

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum: Fleksibilitas Dikerjar, Kompleksitas Didapat

Implementasi Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) membawa cukup banyak konsekuensi, tidak hanya dalam bidang pelaksanaan anggaran namun juga dalam bidang perencanaan, penganggaran serta pelaporan keuangan. Konsekuensi tersebut tidak sebatas pada harus dirubahnya peraturan maupun kebijakan namun juga sampai dengan sistem keuangan serta kompetensi sumberdaya manusia.
Dalam bidang perencanaan dan penganggaran, konsekuensi yang harus dihadapi oleh satker BLU adalah adanya dua dokumen perencanaan dan anggaran yakni Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) serta Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L). Secara konseptual sebenarnya kedua jenis dokumen tersebut tidak banyak perbedaan, namun secara teknis penyusunan terdapat perbedaan yang relatif signifikan khususnya dalam hal teknis penganggaran, dimana RBA menggunakan akun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sedangkan RKA K/L menggunakan akun sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Jika dikaitkan dengan pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban/pelaporan, satker BLU diwajibkan menggunakan SAK sebagai dasar pencatatan dan pelaporan keuangan. Namun satker BLU juga masih berstatus sebagai instansi pemerintah maka dalam hal pelaporan keuangan juga tetap harus mengacu pada SAP. Dualisme penerapan standar seperti ini sebenarnya relatif membebani satker BLU, namun karena semua hal tersebut merupakan amanah dari peraturan perundang-undangan yang ada maka wajib untuk ditaati. Beberapa hal yang dituliskan di atas hanyalah sekelumit gambaran atas permasalahan yang dialami oleh Satker BLU, apalagi jika kita kaitkan dengan proses pembahasan anggaran, proses pelaporan, dsb yang kesemuanya itu sebenarnya hanya "indah dipandang tidak enak dirasa". Jadi tidak terlalu berlebihan apabila dinyatakan bahwa fleksibilitas pengelolaan keuangan yang didambakan namun justru kompleksitas yang didapatkan. Tapi jangan berkecil hati, semua aturan main itu hanya produk manusia yang sangat mudah dapat dirubah. Hanya adakah kemauan dan komitmen untuk merubah itu semua??? Wallahualam bi shawab.

1 komentar:

  1. Betul mas...terjadi dualisme penggunaan standar yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Universitas,SAK dan SAP.Apalagi SAK sekarang sudah mulai mengacu pada IFRS..so apa yang bisa kita lakukan sebagai BLU? atribut-atribut dalam pengelolaan keuangannya juga belum jelas bakunya.Apa mampu dalam waktu 2 tahun PT BHMN bisa 100% menjadi BLU.kita lihat nanti.

    BalasHapus