.

...to teach, to mentor, to discover, to publish, to reach beyond the walls, to change, to tell the truth...

Senin, 15 Oktober 2012

Membongkar Bounded Rationality Anggaran: belajar dari sebuah proses

Menyimak berita tentang gonjang-ganjing anggaran baik di DPR, Kementerian, Satker Pemerintah Pusat sampai dengan anggaran Pemerintah Daerah, dapat disimpulkan tengah terjadi bounded rationality dalam anggaran pemerintah. Ternyata gembar-gembor anggaran berbasis kinerja yang selama ini terjadi baru sebatas tataran aturan -agar lebih sopan daripada disebut "tataran angan-angan"-. Coba kita tengok alokasi anggaran di instansi pemerintah di sekitar kita saja, sudahkan mencerminkan anggaran kinerja yang sesungguhnya? sudah dapatkah disebut anggaran yang berimbang antar fungsi? anggaran yang adil? anggaran yang mensejahterakan? anggaran yang bersifat empowering? dan sederet pertanyaan lainnya.
Tidak usah terlalu tinggi dan terlalu jauh membahas anggaran di DPR, saya ingin fokus membahas proses perencanaan dan penganggaran di Perguruan Tinggi dimana saya mencari "sesuap, dua suap, tiga suap nasi".
Beberapa tahun ini kita ingin benar-benar mengimplementasikan anggaran kinerja yang membumi -sebagaimana fitrahnya-. Berbagai kebijakan, aturan main bahkan sistem telah dicoba digulirkan dan diciptakan demi "membuminya anggaran kinerja".
Dimana terjadinya bounded? ternyata mulai dari proses penyusunan rencana program kerja. Gonta-gantinya model dokumen perencanaan dan aturan main didalamnya menambah semakin tidak menariknya proses perencanaan dan anggaran. #tulisan ini berhenti krn saya harus rapat anggaran (lagi) entah untuk yang keberapa kalinya.... (to be continued)

Rabu, 22 Februari 2012

SISTEM E-PAYMENT UNSOED: sebuah mimpi yang menjadi kenyataan

Sebuah terobosan dan loncatan besar dalam bidang pengelolaan keuangan negara akan segera dilakukan oleh Universitas Jenderal Soedirman mulai besok tanggal 22 Februari 2012. Adalah implementasi sistem pembayaran secara elektronik (e-Payment), yang telah lama menjadi mimpi mengelola keuangan negara tanpa kertas (paperless). Pada tanggal tersebut Unsoed akan me-launching sebuah sistem e-Payment yang diharapkan akan merubah banyak hal dalam pengelolaan keuangan, mulai dari perubahan mindset, perilaku sampai dengan prosedur teknisnya. Jadi mulai tahun anggaran 2012 ini, Unsoed akan menjalankan sistem perbendaharaan digital yang diawali dari sistem pembayaran secara elektronik (e-Payment). Sebagaimana tulisan saya pada bulan Januari 2011 tentang mimpi mengelola keuangan negara secara elektronik (baca: http://yanrestianto.blogspot.com/2011/01/mengelola-keuangan-negara-secara.html ) akhirnya menjadi kenyataan. Membutuhkan semangat, keseriusan pemikiran dan waktu yang tidak sebentar untuk mematangkan wacana konsep menjadi sebuah konsep yang siap dijalankan. Kemudian yang tidak kalah penting juga adalah komitmen dan keberanian pimpinan Unsoed dalam membuat keputusan untuk segera mengimplementasikan konsep sistem e-Payment tersebut.