.

...to teach, to mentor, to discover, to publish, to reach beyond the walls, to change, to tell the truth...

Rabu, 19 Januari 2011

Memahami Perencanaan; Merencanakan Pemahaman

Membahas berbagai aspek bernegara di Republik ini sungguh sangat menarik, sangat menyita waktu, membutuhkan banyak energi dan memunculkan banyak perdebatan. Terlebih yang disoal adalah masalah keuangan negara/daerah, dimana sorotan publik atas hal tersebut sangat tajam karena selalu dilekatkan dengan isu korupsi, pemborosan dan akuntabilitas. Mari kita tengok dari ujung yang terkecil dan dari hal yang mula, yakni pengelolaan keuangan negara pada sebuah instansi pemerintah, yang diawali dengan proses perencanaan.
Seperti banyak dikatakan oleh orang bijak bahwa sebaik-baiknya hasil pekerjaan adalah tergantung dari perencanaannya --sederet kalimat yang sepertinya ringan tapi sungguh maha berat untuk mengimplementasikannya--. Mari kita mulai dengan melihat esensi sebuah perencanaan. Dalam bahasa sederhana dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah sebuah proses pencanangan 'janji-janji' atau target-target yang ingin dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu untuk mendukung pencapaian visi dan misi. Jadi dalam sebuah perencanaan harus tersaji jelas apa yang ingin dicapai? kapan pencapainnya? dengan cara seperti apa mencapainya? dimana posisi kita saat ini? sumberdaya apa saja yang dibutuhkan? bagaimana model pengukuran keberhasilan rencana tersebut?

Jumat, 07 Januari 2011

Mengelola Keuangan Negara Secara Elektronik: satu mimpi diawal tahun

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa birokrasi pemerintah telah lama dikenal dengan kelambanannya, kerumitannya, tidak efisien, tidak efektif bahkan tidak ekonomis. Hal tersebut menjadikan 'ketidaknyamanan' bagi (mungkin) sebagian besar masyarakat untuk berurusan dengan birokrasi pemerintah, kecuali karena terpaksa harus berurusan. Salah satu yang membuat kelambanan, kerumitan dan ketidak-efisienan adalah masih banyaknya prosedur yang dilakukan secara manual, melalui banyak meja, banyak orang dan banyak 'kepentingan'. Salah satu contoh birokrasi pemerintah yang ingin dibahas dalam tulisan ini adalah yang terkait dengan pengelolaan keuangan negara.
Administrasi keuangan negara di Republik kita tercinta ini seolah menjadi momok karena hampir seluruh satuan/unit kerja yang bertugas dalam bidang keuangan, identik dengan kantor yang penuh dengan kertas bukti-bukti transaksi. Hal ini terjadi pada semua lini pemerintahanan, baik di satker pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, tumpukan-tumpukan dokumen/bukti-bukti transaksi keuangan menjadi pemandangan yang 'biasa' kita jumpai. Pertanyaan yang menarik untuk disampaikan adalah 'adakah solusi untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kertas-kertas tersebut'? Jawabnya pasti ada solusi.